Skip to main content

Ingatanku

Ingatan.. aku memikirkan kata itu semalaman, iya, ingatan, hanya satu kata. Namun tanpanya, sepertinya kita akan kehilangan banyak sekali hal, sesuatu yang bisa jadi sangat berharga. Dengan ingatan kita bisa merasakan keindahan, keindahan akan cerita, kisah masa lalu, kisah yang pernah kita jalani dalam hidup ini, diantaranya mungkin kisah kita dengan orang-orang special. Dengan mengingat, terkadang kita bisa tersenyum, tertawa, tersipu malu dengan apa yang telah kita perbuat. Namun dengannya kita juga bisa merasa sedih, menangis, atau bahkan tersika dan trauma akan suatu hal yang terekam dalam ingatan kita.


Bagiku, rasanya menyenangakan sekali bisa mengingat hal-hal indah waktu itu, bersamanya, seseorang yang denganya aku pernah saling berbagi,berbagi rasa, mengisi hari-hari kami yang sepertinya selalu terasa indah. Tingkahnya, meskipun kadang suka mendiamiku ketika marah, namun bagiku itu adalah salah satu daya tarik terbesarnya yang membuatku sangat kesulitan untuk tidak mengingatnya. Baunya, yang jika aku denganya pasti aku mencium bau itu. Bau yang sangat aku hafal, dan selalu aku rindukan, bau yang menempel di jaket, baju dan bahkan helm yang dia pakai tiap hari itu tidak aku temukan pada parfum merk apapun.

Namun, semua itu hanyalah sesuatu yang tertinggal dalam ingatanku, tidak dalam kenyataan. Keputusannya untuk tidak menghubungiku lagi sangat aku mengerti, dan aku bisa terima itu. Meskipun aku merasa sangat kehilangan, namun aku sama sekali tidak berharap dia akan kembali padaku, karena aku tahu, semakin lama dia bersamaku, dia akan semakin tersakiti oleh sikapku yang lebih mengedepankan egoku sendiri, tidak peduli denganya. Aku sadar bahwa kenangannya bersamaku pasti sangat berbeda dengan kenanganku bersamanya, aku hanya membuatnya sakit. Setidaknya itu yang bisa aku baca dari nada bicaranya terahir dia menghubungiku.

Aku yang sekarang sadar akan kesalahan yang aku lakukan padanya, dan tidak mau menyakitinya lagi, tidak dapat melakukan apa-apa, juga tidak meminta apa-apa kecuali permintaan maaf, maaf atas apa yang telah aku perbuat, juga maaf atas apa yang tidak bisa aku perbuat untuknya.

Sekali lagi maaf… jika saja dia tahu apa yang waktu itu aku lakukan..

Comments

Popular posts from this blog

Bangun pagi

Pagi, meski tak lagi pagi karena matahari yang sudah meninggi Sunyi, masih tetap saja sunyi, hanya suara tv, sepi Bukan, air sudah beriak teriak lewat keran kecil Mesin-mesin juga sudah meraung-raung Wanita-wanita paruh baya sudah ramai, entah apa Bapak-bapak juga berkumpul di sisi lain, tapi tak banyak bicara Tapi lagi, kenapa masih sepi.. Atau aku yang terisolasi Mengisolasi?

Teori Empirisme

Lingkungan adalah salah satu hal pokok yang mempengaruhi kulaitas hidup seorang manusia, meski bukan satu-satunya - karena masih ada faktor bawaan atau yang biasa disebut faktor genetik-, namun banyak pendapat yang mengatakan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan seorang manusia. Bahkan pada abad pertengahan, seorang filsuf dan pakar pendidikan asal Inggris, John locke (1632-1704) mengeluarkan sebuah teori yang dinamakan dengan teori empirisme, teori ini menyatakan bahwa manusia di lahirkan didunia dalam keadaan seperti kertas putih yang masih kosong (tabularasa,locke), dan yang mengisi kertas itu pada nantinya adalah pengalaman-pengalaman yang dialami seorang anak tersebut hingga anak itu menjadi dewasa. Pengalaman-pengalaman itu bisa didapat secara langsung, atau ditularkan orang lain, misalnya melalui sekolah atau bantuan buku-buku yang dibaca oleh seorang anak tersebut.

Bahasa, Sastra dan Keindahan

Ketepatan dalam menggunakan bahasa akan sangat membantu tersampaikanya sebuah pesan secara maksimal, begitu juga sebaliknya, ketika bahasa yang digunakan itu kurang - atau bahkan tidak - tepat, maka pesan yang disampaikan akan - bisa jadi - berbeda dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Tidak terlalu sulit memang untuk memilih bahasa yang  mudah dan dapat dipahami orang lain, meski kadang ada beberapa orang yang merasa kesulitan dalam hal ini.