Skip to main content

flashback


Di sini… kembali… kau hadirkan ingatan
yang seharusnya ku lupakan
dan kuhancurkan adanya

Ahir-ahir ini aku sering mendengarkan lirik lagu ini di kamarku, karena memang aku sengaja memutarnya. Sambil baca, nulis, ngetik atau hanya tiduran melepaskan lelah setelah beraktifitas seharian. Selain lagunya memang enak untuk didengerin, liriknya serasa pas dengan apa yang aku rasakan beberapa hari terahir, setauku memang dua hal itu yang membuat seseorang menyukai sebuah lagu.

Secara umum, lagu ini dari Rocket Rockers ini menceritakan seorang laki-laki yang “tersiksa” dengan kembalinya seorang, perempuan, yang dulu pernah menjadi bagian dari hidupnya kerena dia telah “berpaling”. Dalam bagian lirik yang lain juga di sebutkan secara tersirat tentang sesuatu yang membuatnya berpaling, yaitu adanya lelaki lain yang memiliki “segalanya”.

Meski pengalamnku, mungkin, tidak sama persis dengan apa yang dinyanyikan oleh rocket rockers, namun setidaknya aku bisa merasakan bagaimana “tersiksanya” menghadapi seseorang yang dulu pernah sangat dekat dengan kita. Ada banyak rasa di hati, senang, sedih, atau bleng sama sekali. Sementara pikiran melayang, berputar-putar seperti keping kaset yang mencari-cari rekaman lagu jadul.

Namun berbeda dengan Rocket rockers, aku tidak ingin hilang ingatan, meski sakit untuk mengingatnya, namun aku sangat menikmati rasa, sakit, itu. Ada banyak hal yang sangat indah, menyenangkan, lucu, menggelikan dan kadang juga menyentuh, yang terlalu manis untuk dilupakan, meski secara bersamaan juga sangat menyakitkan untuk diingat.

Comments

Popular posts from this blog

Bangun pagi

Pagi, meski tak lagi pagi karena matahari yang sudah meninggi Sunyi, masih tetap saja sunyi, hanya suara tv, sepi Bukan, air sudah beriak teriak lewat keran kecil Mesin-mesin juga sudah meraung-raung Wanita-wanita paruh baya sudah ramai, entah apa Bapak-bapak juga berkumpul di sisi lain, tapi tak banyak bicara Tapi lagi, kenapa masih sepi.. Atau aku yang terisolasi Mengisolasi?

Teori Empirisme

Lingkungan adalah salah satu hal pokok yang mempengaruhi kulaitas hidup seorang manusia, meski bukan satu-satunya - karena masih ada faktor bawaan atau yang biasa disebut faktor genetik-, namun banyak pendapat yang mengatakan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam perkembangan seorang manusia. Bahkan pada abad pertengahan, seorang filsuf dan pakar pendidikan asal Inggris, John locke (1632-1704) mengeluarkan sebuah teori yang dinamakan dengan teori empirisme, teori ini menyatakan bahwa manusia di lahirkan didunia dalam keadaan seperti kertas putih yang masih kosong (tabularasa,locke), dan yang mengisi kertas itu pada nantinya adalah pengalaman-pengalaman yang dialami seorang anak tersebut hingga anak itu menjadi dewasa. Pengalaman-pengalaman itu bisa didapat secara langsung, atau ditularkan orang lain, misalnya melalui sekolah atau bantuan buku-buku yang dibaca oleh seorang anak tersebut.

Bahasa, Sastra dan Keindahan

Ketepatan dalam menggunakan bahasa akan sangat membantu tersampaikanya sebuah pesan secara maksimal, begitu juga sebaliknya, ketika bahasa yang digunakan itu kurang - atau bahkan tidak - tepat, maka pesan yang disampaikan akan - bisa jadi - berbeda dengan apa yang sebenarnya dimaksudkan. Tidak terlalu sulit memang untuk memilih bahasa yang  mudah dan dapat dipahami orang lain, meski kadang ada beberapa orang yang merasa kesulitan dalam hal ini.